Rabu, 13 April 2011

Pantai Ancol



Pantai Ancol adalah salah satu objek wisata yang selalu digemari para pengunjung,diantaranya anak kecil dan remaja. Pantai Ancol terdapat di daerah Jakarta Utara. Pantai Ancol juga biasa digunakan untuk hanya sekedar makan-makan dan melihat suasana pantai. Tetapi yang lebih diminati adalah berenang disana. Lebih lagi untuk melihat matahari terbenam.
Para penjual makanan juga berkumpul disana,dan berbagai macam asesoris juga cendera mata terdapat di Pantai Ancol. Cukup menyenangkan untuk menghabiskan waktu luang kita bersama keluarga.
Selain keindahannya,Pantai Ancol juga memiliki sedikit kekurangan,antara lain :
1.     Banyaknya sampah di sekitar bibir pantai,hal itu mengurangi nilai keindahan pantai itu sendiri.
2.     Kurang tertibnya para penjual makanan atau cendera mata lainnya dalam menawarkan barang-barangnya
3.     Masih kurangnya pencegahan dalam bahayanya anak yang masih dibawah umur sudah  mencoba berenang ke tengah laut.

Menurut pendapat saya,sebaiknya :
1.     Lebih di tegaskan kembali ke para pengunjung dalam urusan kebersihan dan kerapihan di pantai. Jika bersih,nyaman,dan indah pastinya menambahkan minat pengunjung yang datang.
2.     Diatur kembali para penjual dan pembeli agar lebih tertib,dan tidak ada barang-barang yang hilang karena sebuah kecerobohan dalam membeli. Biasanya para penjual langsung masuk begitu saja ke dalam bis pariwisata sekolah.
3.     Orang tua lebih cermat menjaga anak anaknya dalam melakukan aktivitas di pantai. Dan diadakannya pencegahan anak dibawah umur agar tidak bermain ke tengah laut,kecuali ada keluarga yang menemaninya.

Tangkuban Perahu



            Tangkuban perahu adalah salah satu gunung yang berada di Jawa Barat. Para pengunjung sangat ramai untuk mengunjungi tempat ini. Karena dikaitkan dengan legenda Sangkuriang. Jalan menuju kesana cukup terjal dan bisa dilewati oleh para pengendara mobil dan motor. Udaranya juga sangat sejuk dan dingin. Panorama yang indah,berbagai macam makanan dan cendera mata juga dijual disana. 

     Tetapi di Tangkuban Perahu juga memiliki kekurangan :
1.      Kurang tertibnya para pengunjung yang ingin melihat langsung ke perut gunung,atau bisa disebut dengan kawah gunung.
2.      Kurangnya sistem penerangan listrik pada malam hari dan para pengunjung kesulitan jika ingin balik arah menuju pulang
3.      Kurang tertibnya area parkir di Tangkuban Perahu,sehingga para pengunjung sulit untuk mendapatkan tempat untuk kendaraannya.
4.      Kurangnya kebersihan di area wisata,dan masih banyaknya sampah yang tersebar dimana-mana.


Menurut saya untuk mengatasi semua ini,sebaiknya :
1.     Tangkuban perahu menyediakan beberapa petugas untuk mentertibkan para pengunjung,agar tidak berdesak-desakan dalam melihat gunung tersebut. Karena cukup berbahaya jika ada yang keluar dari batas pagar pengaman yang hanya terbuat dari kayu.
2.     Sediakanlah aliran listrik untuk penerangan pada malam hari. Karena perjalannya terlalu curam dan berbahaya jika tidak adanya penerangan.
3.     Perbanyaklah petugas dalam mengurusi parkir kendaraan,agar pengunjung juga tetap nyaman sekaligus aman dalam menempatkan kendaraan yang mereka miliki.
4.     Dan sediakanlah tempat sampah di setiap sudut jalan dan juga dekat dengan tempat makan yang berada disana. Jika perlu,pekerjakanlah petugas penjaga kebersihan,agar lebih ketat dalam soal kebersihan objek wisata.

Lubang Jepang


      Lubang Jepang berada di daerah Padang,Bukit tinggi. Tempat ini sebagai tempat bersejarah karena dahulu kala sering dipakai untuk markas para pasukan Jepang. Disana terdapat berbagai bukti-bukti sejarah, diantaranya terdapat ruang amunisi (senjata), ruang mini teater, kafe, ruang pameran lukisan,lorong maket geologi, dan lorong patung akrilik.
      Tempat tersebut terdapat 132 anak tangga atau pada kedalaman 40 meter dari permukaan tanah. Di dalam sana juga terdapat penerangan listrik,lantainya dilapisi konblok,dinding dan langit-langit diolesi semen.
              Menurut saya,di Lubang Jepang juga terdapat berbagai kekurangan,diantaranya:
1.     Terlalu banyak sampah yang menumpuk di sekitar area Lubang Jepang. Sebenarnya terdapat 3 buah pintu keluar,tetapi hanya 2 yang berfungsi karena yg 1 tertimbun oleh sampah para pengunjung yang membawa makanan dan minuman.
2.     Toilet masih belum berfungsi karena belum adanya air yang masuk ke toilet tersebut. Alhasil para pengunjung harus keluar area untuk mencari sebuah toilet.
3.     Ruang bersejarah disana tampaknya kurang tersedia riset-riset yang akurat dalam sebuah penjelasan suatu objek.

Menurut saya,untuk mengatasi ini semua,sebaiknya  :
1.     Untuk masalah sampah,sebaiknya tempat sampah diletakan di setiap sudut lorong yang berada di Lubang Jepang dan jika masih tetap membuang sampah sembarangan,sebaiknya Lubang Jepang tersebut dipekerjakan beberapa petugas yang berguna untuk mengawasi aktifitas pengunjung agar tidak merusak dan mengotori fasilitas yang ada.
2.     Untuk masalah air di toilet,sebaiknya agar cepat dapat penanganan dari petugas yang berkewajiban dalam menangani masalah fasilitas objek wisata.
3.     Untuk masalah ruang bersejarah,sebaiknya disetiap ruangan diberikan penjelasan secara lengkap,tidak hanya sekedar melewati ruang-ruang tersebut. Dan tidak perlu menyewa tourguide.